Pakar Ekonomi Syariah Dr
Muhammad Syafii Antonio, menyayangkan kurang maksimalnya masyarakat atau ummat
Islam di Indonesia dalam memaksimalkan potensi pasar halal di dalam negeri.
“Kita lihat berapa besar spending kaum Muslim untuk makan. Jadi di
antara negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam), orang Indonesia yang
paling banyak makan. Tapi ternyata yang paling banyak produksi makanan adalah
Tiongkok. Mereka yang produksi, kita yang makan,” kata Syafii di Andalusia
Islamic Center, Sentul, Jawa Barat, Ahad (12/3).
Selain dari sektor konsumsi
makanan, kekayaan dan kecantikan alam yang dimiliki Indonesia juga dapat
diberdayakan sebagai salah satu destinasi pariwisata halal yang sangat
potensial.
Saat ini memang sudah
berkembang industri pariwisata halal di sejumlah provinsi, seperti di Nanggroe
Aceh Darussalam dan Nusa Tenggara Barat. Kedua provinsi tersebut telah meraih
berbagai penghargaan untuk halal
hospitalitity-nya.
Namun, menurut Syafii,
potensi ini perlu dikembangkan lebih jauh lagi. Pemerintah perlu menggarap
lebih serius potensi pariwisata halal di Indonesia.
Hingga saat ini, Indonesia
masih kalah dengan negara di kawasan teluk seperti Bahrain, Kerajaan Arab
Saudi, Qatar, Oman, Kuwait, Yaman, dan Uni Emirat Arab dalam sektor ini. zona-halal.com
0 comments:
Post a Comment